Minggu, 25 Oktober 2009

Tugas IAD,, aneh ah...

Dapatkah dijelaskan secara ilmiah???
 Menurunkan demam dengan cara mengopres dengan alkohol pada ketiak.
Dalam dunia medis, kompres disebut surface cooling, yaitu menurunkan
panas permukaan tubuh. Dengan surface cooling atau kompres ini memungkinkan panas tubuh untuk mengalir keluar.
Mengapa menggunakan alkohol?
Pada umumnya permukaan tubuh si penderita demam tampak kemerah-merahan. Hal itu dikarenakan melebarnya pembuluh darah. Pembuluh darah yang melebar tersebut mengakibatkan tidak normalnya aliran darah, sehingga keseimbangan metabolisme tubuh pun terganggu. Dan untuk menstabilkan keseimbangan tubuh (homeostatis) pembuluh darah harus dipulihkan ke ukuran semula (disempitkan). Untuk mengecilkan / memulihkan pembuluh darah digunakan alkohol sebagai kompres. Sehingga aliran darah kembali normal dan homeostatis pun stabil.
Selain itu, alkohol mempunyai sifat mudah menguap. Dalam proses penguapan tersebut diperlukan panas. Dan panas tersebut diambil dari panas permukaan tubuh. Sehingga panas tubuh pun berkurang.
Mengapa pada bagian ketiak?
Pengompresan akan memberikan hasil yang maksimal jika dilakukan pada bagian-bagian tubuh tertentu, yaitu daerah dimana terdapat pembuluh darah besar yang dekat dengan kulit. Bagian-bagian tubuh itu antara lain : ketiak, leher, dan selangkangan. Karena alkohol bersifat racun, maka akan sangat berbahaya jika uap alkohol tersebut terhirup oleh si penderita. Sehingga tidak dianjurkan mengompres di daerah dekat dengan hidung, karena uap alkohol dapat merusak syaraf pusat. Dan alkohol pun berbahaya jika mengenai alat kelamin, karena cairan alkohol dapat masuk ke dalam tubuh. Sehingga tempat yang paling tepat adalah ketiak.
Namun, mengingat bahayanya alkohol, maka sebaiknya kurangi pengompresan alkohol. Apalagi pengompresan tersebut hanyalah surface cooling. Cara tepat menurunkan demam adalah dengan obat, yang langsung bereaksi menurunkan panas pusat, bukan hanya panas permukaan tubuh.
 Menjemur batu baterai untuk mengembalikan tegangan.
Pada batu baterai merupakan sel kering (sel leclane) yang mempunyai unsur-unsur kimia, meliputi :
a. Katoda : Karbon
b. Anoda : Zn
c. Elektrolit : Campuran berupa pasta (MnO2 + NH4Cl+H2O)
Pada saat penjemuran, terjadi penyerapan energi panas dari cahaya matahari. Dan pada saat itu pula elektron-elektron terperangkap dalam zat-zat kimia tersebut. Dengan reaksi-reaksi tertentu, batu baterai yang tadinya sudah tidak dapat digunakan tersebut dapat digunakan kembali setelah dijemur beberapa saat. Namun tegangan yang kembali (hasil penjemuran) tersebut tidak seutuhnya kembali, hanya sebagian kecil saja.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kula aturi absen rumiyin...