Kamis, 22 Oktober 2009

Fiuuhhhh

Maaf, tadi salah urutan postingnya ya…
Ga’ pa pa deh.
Harusnya ini dulu, baru yang ospek


9 Ag.
Bangun pagi, ngubek-ubek tumpukan pakaian di kasur (maklum, lemarinya udah dipreteli kemarin sore). Setengah jam mensortir baju untuk dibawa ke kosan. Terus nyetrika. Baru dapat 3baju, tiba-tiba ada something yang memaksaku menghentikan kegiatan menyetrika itu. Yap, aku harus ikut kakakku buat minta maaf ma Pak S****i atas kamera yang bermasalah. Belum juga berangkat ke rumahnya Pak S****i, microphone masjid udah teriak-teriak. Yap, hari ini ada acara kerja bakti di masjid. Dengan tampang cuek ma kerja bakti aku dan
kakakku langsung tancap gas menuju rumah Pak S****i , ini lebih penting!! Fiuh.. Untung yang ada di rumah tu anaknya (temen SMA ku), jadi nggak kena amarah deh. Haha.
Setelah urusan kamera selesai, aku dan kakakku langsung ke masjid. Wow!! Ternyata disitu aku cantik sendiri (iaialaaaahhh… secara gitu aku cewek sendirian diantara belasan cowok. Haaha.). Biarpun cewek satu-satunya, aku tetep semangat!! Lanjutkan!!! Jam satu, seusai dhuhuran, aku pulang. Tik tak tik tak = 4 jam kerja bakti di masjid. Waduoooh… aku lupa tadi pagi belum sarapan. Sambil makan “sigi” (siang sekaligus pagi), otakku nggak berhenti berpikir apa saja persiapan buat urbanisasi ntar. (cieee…. Urbanisasi nih. Maklum, gadis desa pengen hidup di kota.). Setelah perutku capek main musik keroncong, aku langsung mandi “sigi”. Dengan rendah hati aku melipat pakaian yang tadinya mau kusetrika, nggak usah disetrika deh. Kelamaan.
Setelah semua keperluan urbanisasi udah rapi di tas, aku langsung cabut menuju ke kota. Dengan diantar kakakku dan bapakku, akhirnya aku sampai juga di rumah Bu Ning (ibu kos ku).
…………………………………………………………………………………………….

Dua hari kemudian.

Training ESQ. ESQ ada beberapa macam, sesuai dengan agama yang dianut. Aku muslim, maka aku mengikuti training ESQ165. Apaan tuh????? Awalnya aku juga bingung, apaan sih ESQ.. Kata mas apink (sebutan buat mas hayu avang darmawan, ketua hima PBD, yang tidak lain adalah bekas muridnya bapakku dan juga temannya kakakku), katanya ESQ tu ntar kamu bakalan nangis-nangis gitu. Huhuu… dengan mantap aku bilang : “aku ra bakal nangis!! Aku ra arep nangis!!” Dia cuma senyum-senyum ngeliat aku yang aneh ini. Hahaa.


Jam tujuh pagi. Aku ikut antrian masuk ke Auditorium UNY. Wow… dingin bo’… Mana aku lupa nggak bawa jaket lagi. Huh. Tapi Cuma bentar kok dinginnya. Di ruangan itu ada tiga layar bueeesssarrr . Aku bingung, aku mau ngapain sih disini.. dengerin ceramah, presentasi, atau seminar, huh bakalan ngantuk nih kayaknya. Apalagi aku liat para kru, mc, panitia lainnya, semua pakai kemeja hitam, bawahan hitam, jilbab juga hitam. Hah… aliran apaan nih. Tapiiiiiiii semua perkiraanku meleset jauuuuhhhh banget. Sekitar pukul setengah delapan acara dimulai. Wow.. MC nya muaaaannnniiiiiisssss banget. (haduh… kambuh deh penyakit gilaku. Hahaa). Oia, namanya Kak Putra. Dia tu manis, enerjik, semangat, sopan, lucu… Uhui. Masih bujang lho… Kok malah mbahas Kak Putra sih… Haha. Ternyata nggak ngebosenin juga, full musik, full senyum, full semangat, seru abisss. Setelah acara dibuka oleh Kak Putra, acara inti dibawakan oleh Kak Agung Solihin. Wow… ini ni… yang ngebuat aku nggak ngerti. Wajahnya nggak secakep Kak Putra, tapi ada something yang beda. Setiap dengar suaranya, ngeliat wajahnya, seakan menyejukkan. Aneh memang, nggak bosen-bosennya aku ngeliatin dia. Ada yang ngebuat aku lebih tertarik Kak Agung daripada Kak Putra, entah apa itu. Tapi perasaan yang sama juga dirasakan temen-temenku. Syukurlah, berarti aku normal. Hehee. Awalnya cuma ceramah biasa, tentang arti mahasiswa, trus nyanyi bareng-bareng, trus juga ada permainan. Seru deh.. Agak siang, masuk ke acara yang nggak pernah kuduga. Kak Agung cerita tentang pengalaman-pengalamannya, tentang kisah Nabi dan Rasul, tentang kebenaran teori big bang (awal pembentukan tata surya), tentang kebenaran ayat-ayat Al-Qur’an. Disini semua dibuktikan. Diputarkan Video tentang semua itu. Suara Kak Agung yang lembut, tiba-tiba keras dan tinggi, seiring bertambah gelapnya ruang auditorium karena satu demi satu lampu mati. Hingga ruangan gelap banget, yang terlihat Cuma tiga layar besar di depannku. Awalnya yang terdengar Cuma suara Kak Agung yang menggelegar. Disusul suara isak tangis teman-teman. Tak luput, tanpa kusadari aku menitikan air mata. Ku usap, ku coba tersenyum, ku coba tegar. Tapi semua ngalir begitu saja. Kata-kata Kak Agung begitu menghujam di jiwaku, menggoyahkan semua pendirianku. Tanpa kurencanakan sebelumnya. Aku meneriakkan semua yang ada di hatiku, tentang semua salahku kepada orang tuaku, kepada teman-temanku, tentang semua penyesalanku. Semua ngalir begitu saja. Allahu Akbar!!!!! Teriakan itu ada di setiap sudut ruangan. Semua sujud, minta ampun pada Allah,, tak ada lagi malu, tak ada lagi jaim, cewek cowok semua sama, menangis!. Aku nggak peduli, jilbabku basah, tasku kena umbel (ssssttt… waktu itu aku lagi flu berat. Setiap kali nangis aku peluk tasku erat-erat). Ternyata aku salah, kemarin aku bilang aku nggak bakalan nangis, tapi nyatanya…. Mataku bengkak, padahal ini hari pertama training ESQ, masih ada lagi besok pagi. Seusai sholat maghrib berjamaah, aku kembali ke kosan. Disepanjang jalan aku memikirkan kata-kata Kak Agung tadi. Sesampai di kamar, tanpa banyak tingkah aku memainkan hapeku, aku telepon keluargaku. Entah apa yang ingin kukatakan. Aku tak tau. Yang aku tau aku pengen denger suara mereka. Entah. Ada hasrat untuk mengatakan semua penyesalanku, tapi semua terkunci rapat. Entah, setanku lebih pintar dariku. Suara yang serak ternyata terdengar jelas oleh kakakku. Dia tanya ke aku, kenapa suaraku serak. Aku bilang “aku nangis”.

Hari kedua training ESQ.
Wajah-wajah yang kemarin lusuh, mata bengkak,, hari ini terlihat lebih ceria. Tapi semua nggak berlangsung lama. Masih sama seperti kemarin, tapi hari ini lebih dasyat. Suara Kak Agung lebih keras, lebih menggelegar, lebih menghujam ke dalam dada, sound effect juga lebih memerindingkan. Acara puncak ketika perumpamaan itu muncul. Kita diajak berimanjinasi. Bayangkan!! Imajinasi tentang kematian yang merenggut orang tua kita, tentang kematian yang menjemput kita, tentang kehidupan akhirat kita kelak, tentang Nabi Muhammad yang memalingkan muka tak mau melihat kita, tentang Allah yang tak mau memeluk kita, tentang orang tua kita yang ada di surga tiba-tiba diseret ke neraka gara-gara dosa kita, tentang Allah yang melihat semua tingkah kita, tentang Nabi Muhammad yang di ajalnya menyebut “kaumku” yang tidak lain adalah kita umat muslim, tentang siapa kita sebenarnya, tentang Nabi Ibrahim yang menyembelih Ismail, tentang Nabi Muhammad yang menangis di depan kita karena melihat tingkah kita, tentang Nabi Muhammad yang begitu menyayangi dan merindukan kita umatnya tapi kita selalu melupakannya, tentang Allah yang selalu menjawab bacaan Al Fatihah yang kita ucapkan tapi kita selalu terburu-buru dalam sholat dan tak membiarkan Allah menjawabnya, tentang semuaaaaaaaanyaaa…. Entah, aku tak mampu menuliskan semuanya secara detail. Yang pasti semua itu adalah hal yang tidak asing bagi kita, tapi tak pernah sekalipun kita sadari apa maksud dan hikmah dari semua itu. Semua menangis!! Aku memeluk tubuh Desi erat-erat. Desi?? Ya, aku belum kenal. Yang ku tau saat itu dia bernama desi, dan dia duduk di sampingku. Aku nggak peduli siapa dia. Yang ku tau aku merasa agak mendingan dari pada aku memeluk tas. Sama seperti kemarin, sehabis maghrib aku kembali ke kosan. Aku telepon ibuku. Entah apa yang membuatku melakukan hal yang jarang aku lakukan itu. Aku bilang “Mak, sesok nek aku bali mamak pakpung sing wangi ya” (aku emang belum terbiasa pake bahasa jawa krama). Entah ada apa denganku. Entah kenapa aku bilang begitu. Aku nggak tau. Mamak cuma ketawa lirih.

Teman-teman. Jangan mengira ESQ isinya Cuma tangisan. Di sela-sela acara juga di selingi permainan seru. Kita juga di ajak senam ala Twinies (itu lho yang kaya’ teletublies). Sesekali juga nyanyi bareng, mulai dari lagu islami sampai lagunya Wali Cari Jodoh, semua ada. Semua peserta training saling merangkul, joget bareng, njingkrak njingkrak,, seru abisssssss… Ya, semua diatur sedemikian rupa, hingga emosi kita naik turun berjalan berirama, kadang seneng kadang sedih kadang takut kadang malu,,,,, komplit deh..

Opss… dari tadi ngomong ESQ ESQ ESQ. Apaan sih ESQ???
ESQ itu Emotional Spiritual Quotient. Penggabungan dari EQ dan SQ. IQ tidak termasuk. 165 diambil dari : 1ihsan 6rukun iman dan 5rukun islam. Ada buku berjudul ESQ, karangan Bapak Ary Ginanjar. Mengenai bukunya, aku nggak bisa menjelaskan di sini, silahkan baca bukunya. Atau mungkin kapan-kapan aku buatin review bukunya aja lewat postingan, tapi kapan-kapan, insya Allah, jika masih ada waktu. Ada juga buku karangan Kak Agung Sholihin (udah punya 2anak masih dipanggil “Kak”), judulnya “Aku Nggak Mau Jadi Generasi Penerus”. Isinya tentang semua pengalaman hidupnya dan dikupas hingga hikmah yang terselip di dalamnya. Silahkan baca bukunya. Untuk foto cover bukunya belum bisa aku posting, karena saat ini bukunya sedang dalam masa pendakwahan (jadi aku memberi kesempatan kepada temen-temen untuk mengetahui apa yang kuterima dari ESQ ini, karena aku belum mampu menjadi trainer seperti Kak Agung maka aku berbagi lewat peminjamn buku itu). Semoga dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin..

ESQ165 juga memeiliki menara, yang kini masih dalam proses mengerjaan. Menara 165 ini beralamat di Jakarta. Menara165 adalah gedung yang didirikan sebagai tonggak peradaban emas. Sebagai pusat kebudayaan 165 dan 7 budi utama ESQ, menara 165 akan menjadi wadah untuk membangun karakter dan moral generasi penerus bangsa dengan menanamkan sifat Jujur, Tanggung Jawab, Visioner, Disiplin, Kerjasama, Adil, dan Peduli. Disamping itu, selain menjadi pusat penyelenggaraan training ESQ, menara 165 juga akan menjadi pusat kegiatan Alumni ESQ dalam membangun kekuatan ekonomi umat, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan kaum dhuafa dan anak yatim piatu. Saat ini pembangunan dan pengelolaan Menara 165 dilakukan oleh PT.Grha 165 sebagai perusahaan terbuka yang terdaftar di BAPEPAM dengan ijin No.S-2498/BL/2007 tanggal 29 Mei 2007. Yayasan Wakaf Bangun Nurani Bangsa adalah salah satu pemegang saham utama di PT.Grha 165. Yayasan ini didirikan oleh para Alumni ESQ untuk mengelola kegiatan social bagi kaum dhuafa dan anak yatim. Rencana : Menara 165 memiliki 25 Lantai + Lantai atas bertuliskan ALLAH (Menggambarkan 25 Nabi dan 1Tuhan), tapi saat ini baru sampai lantai 8. Menara 165 digunakan untuk training ESQ rutin, bisa juga untuk acara-acara islami lainnya, kaum duafa juga bisa menginap gratis. Ada keajaiban saat pengerjaan menara ini, di samping kanan dan kiri menara ini ada du gedung yang tinggi. Kedua gedung ini terdiri dari jumlah lantai yang lebih sedikit dari menara 165, gedung itu membutuhkan banyak pathok-pathok yang mencapai belasan meter dalamnya untuk menopang pondasi gedung agar tidak roboh. Menara 165 lah yang paling tinggi, namun hanya memerlukan 4buah pathok pendek. Setiap pathok yang di tancapkan tak dapat mencapai kedalaman yang wajar. Setelah diteliti, ternyata tepat di bawah Menara 165 ada sebuah gunung batuan yang keras, yang membantu menopang menara 165, hingga tak membutuhkan banyak pathok, jadi biaya yang di keluarkan juga tidak sebesar yang dikira sebelumnya. Itu merupakan kebesaran Allah. Berarti Allah memang sudah merencanakan semua ini, Allah meridhoi pendirian menara ini. Allahu Akbar!!!! Untuk pendirian menara ini, dibuka kesempatan selus-luasnya bagi siapa saja yang ingin bersedekah membantu pendirian menara 165. Setiap selesai training ESQ, dibuka pendaftaran bagi siapa saja yang ingin jadi anggota penyumbang pembangunan menara 165. Dan bagi yang sudah mendaftar mendapatkan sebuah gelang komitmen, bertuliskan “Takkan kulepas hingga Menara 165 tegak berdiri”. Sistem pengiriman dana kita melalui transfer bank, yang akan dijelaskan lebih lanjut ketika kita mendaftar. Selengkapnya mengenai Menara 165 kapan-kapan aku posting deh….. Insya Allah.

Gelang komitmen, seperti yang kupakai. (maap, tulisannya udah ilang kena sabun.)


Ada juga kartu alumni ESQ, bagi yang telah mengikuti training dan ingin mengikuti training lanjutan. (Training ESQ ada 7tingkat, dan aku baru tingkat pertama / dasar). Untuk yang ingin membuat kartu alumni, membayar biaya pembuatan kartu seharga 35ribu. Kartu itu bisa digunakan untuk mengikuti training lanjutan secara gratis. (Training dasarku tu mbayar 250ribu, tapi udah dipotong lewat biaya pendidikan yang dibayar kemarin pas registrasi ulang.). Aku sih pengen punya kartu alumni, tapi berhubung uangku waktu itu limit (maklum, anak kosan gitu. Hehee), aku belum bikin kartu itu, aku lebih memilih beli bukunya kak Agung. Dijual juga kaset CD training ESQ, 4 atau 3 keping seharga 85ribu. Haduhh… pengen sih, tapi dompet kempessss. Yaudah, yang terjangkau cuma bukunya Kak Agung. Huhuu.. Kapan-kapan kalau ada rejeki, kalau ada training adik angkatan tahun depan, insyaAllah aku beli. Doain ya temen-temen…….

Foto sepertiga dari jumlah perserta taining ESQ165 tanggal 11-12 Agustus2009 di Auditorium UNY. (maap, ga’ ada alat scan, jadi foto difoto.)


Temen-temen, bisakah kalian temukan aku disitu?? Di barisan paling depan, berbaju pink jilbab putih. Oya, tiga cowok yang ada di belakangku, yang berkemeja hitam itu yang membawakan acara ini. Dari kanan : Kak siapa aku lupa namanya, bagian operator slide ; yang tengah itu Kak Agung Sholihin, dan yang paling kiri adalah Kak Putra)

Setelah mengikuti training, peserta akan diberi sertifikat ESQ.


Bagi temen-temen yang ingin mengetahui tentang ESQ, silahkan kunjungi blog ESQ : www.esq165blog.wordpress.com

Dijamin deh… Nggak rugi ikut ESQ…!!!!

Sekian aja ceritaku. Semoga bermanfaat bagi kita semua. Makasiiiiihhhh. Maap banyak salah kata.

Wassalamualaikummmmm…..
Salam ESQ!!

2 komentar:

  1. alhamdulillah..
    aku barusan di training sama kak agung.

    subhanallah..
    semoga kita termasuk orang2 yang mau membaca dan belajar

    BalasHapus
  2. Amin...amin... Maaf baru bisa bales komen. Akhir2 ni jarang blogging....mendua dengan facebook. Hehehe..

    Keep istiqomah.. :)

    BalasHapus

Kula aturi absen rumiyin...