Selasa, 28 Juli 2009

kesetiaan

Aku nggak tau apa yang salah dengan kata “kesetiaan”. Entah kesetiaan pada pasangan, pada teman, maupun pada suatu tujuan. Aku menulis ini, setelah nonton film “from Bandung with Love”.

Kesetiaan. Tema yang diangkat dalam film tersebut membuatku sedikit berpikir tentang kesetiaan. Kesetiaan adalah modal yang harus dimiliki seseorang untuk bisa melanggengkan apa yang sedang dia jalani. Kesetiaan, pada awalnya merupakan rencana, yang akan terjawab ketika kita mampu menepis semua godaan yang menganggu.

Apakah kita bisa setia?


Semua tergantung diri kita, dari sisi mana kita memandang, dari sisi mana kita megartikan. Semua bisa menjadi kesalahpahaman ketika ada dua pemikir yang memandang dan berpikir dari sisi yang berbeda. Dibutuhkan kepercayaan, keikhlasan dan khusnuzan.

Mungkin tema kita lebih cenderung pada kesetian dalam menjalin hubungan, entah pasangan maupun teman. Saat menjalin suatu hubungan kita dituntut untuk bisa melanggengkan hubungan itu. Seperti yang diajarkan oleh Rasulullah, kita tidak boleh memutus tali persaudaraan dan kita juga tidak boleh menolak pertalisaudaraan orang lain. Dan untuk melanggengkannya dibutuhkan “kesetiaan”.

Tak dipungkiri, kita hanya manusia, tempat salah dan lupa. Godaan demi godaan mungkin datang untuk menguji seberapa setiakah kita. Lantas jika kita tergiur oleh godaan itu, maka PRAAAKKK, Kristal indah yang kita bangun pecah begitu saja. Dan semua akan kita sesali ketika kita telah merasakan pedihnya goresan pecahan Kristal yang kita buat sendiri.

Selayaknya, tiada patut kita terus menerus menyalahkan dia atau mereka yang menurut kita telah berbuat tidak setia. Api tak kan padam jika dihadapkan dengan api. Jika mereka adalah api, marilah kita mencoba menjadi air, yang menyejukan. Biarkan saja merekan tak setia, itu urusan mereka. Yang utama adlah kita setia pada mereka. Memulai dari diri sendiri dan memberi contoh adalah lebih baik daripada memerintahkannya. Toh jika mereka masih memiliki mata hati, dia atau mereka akan sadar.

Terlalu teoritis memang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kula aturi absen rumiyin...