Rabu, 15 Juli 2009

Ga' sekedar ngomong (part3)

MOTIVATOR terDASYAAATT

Wow..hebat banget dia. Subhanallah….

Seringkali kita bergumam, berdecak kagum pada keberhasilan seseorang. Entah itu teman, sahabat, tetangga, kakak, adik, saudara, sepupu, keponakan, kemenakan, orang tua, pakdhe, budhe, paklik, bulik, simbah kakung, simbah putri, simbah buyut, …. (emm ada yang belum absen?? ). Ssstt… kembali ke topik utama. Taukah kita apa yang menjadikan mereka mampu meraih keberhasilan itu? Taukah?? Taukah? Tau nggak?? Tau? Tau?? Tau?

Pasti tau dong.. Dari judulnya aja udah bisa ditebak.

Siiip siiiiiip siiiiiiipppp (dibaca dengan gaya ‘fitri tropica’), jawabannya adalah… eng ing eng eeeeng… (baca aja judulnya).
Oke. Kembali ke topik utama. Motivator. Motivator adalah sesuatu yang memberikan / menjadikan segumpal motivasi seseorang untuk melakukan sesuatu. Motivasi adalah dorongan dalam jiwa kita untuk tetap bergerak, bertindak, atau melakukan sesuatu. Kita harus ingat apa motivasi kita untuk melakukan hal tersebut, tanpa itu kita tidak akan bergerak. Semakin besar motivator tersebut akan semakin kuat kita bekerja. Bukan untuk kita sendiri, tetapi untuk semua orang yang berhubungan dengan kita. Jadi, ambil pulpen dan kertas. Catat apa aja keinginan kita + motivator untuk masing-masing keinginan. Prioritaskan mulai dari yang terpenting sampai yang sedikit tidak lebih penting. Hafalkan. Dan mulailah merenung. Bagaimana cara yang harus kita tempuh untuk meraihnya. (waaalaaahhh…. Ribet banget sih… Kaya’ mau belanja di pasar aja.).
Sssttt… ternyata mereka punya satu syarat dalam pencapaian keberhasilannya itu. What’s that???? Syaratnya = harus ada kemauan keras untuk mempertahankan rencana yang telah tersusun rapi, pantang menyerah dalam merealisasikan rencana itu dan mencapai tujuan utama dari rencana itu. Dan, salah satu cara untuk mempertahankan rencana itu adalah dengan motivasi yang stagnan. Kembali ke topik utama kita, motivator sangat berperan dalam menstabilkan motivasi kita.

Logikanya, semakin besar suatu motivator, akan semakin kuat kita bekerja atau mencapai tujuan kita. Yaps.. Akhirnya kita sampai pada inti pembahasan kita. Apa motivator terdasyat itu? Motivator terdasyat adalah CINTA. So, jika kita ingin menjadi orang yang bahagia, dinamis, enerjik, kita harus hidup dengan cinta. Dengan rasa cinta itu lah kita menjadi manusia super, kuat, tegar, pantang menyerah. (cliiiing… berubah menjadi gadis dewasa yang sok imut yang sedang mendongeng untuk anak-anak karang taruna)

Tuladha :
Seorang bapak bekerja keras siang malam, demi anak dan istri yang dicintainya. Semakin kuat cintanya akan semakin besar pula motivasi yang mendorongnya. Jika cintanya terhadap anak istri melemah mungkin akan menyebabkan semangatnya melemah juga. Jika ada yang tidak melemah, besar kemungkinan masih ada yang dicintainya, setidaknya diri sendiri.
Lihatlah bapak dan ibu kita, mereka begitu tulus membesarkan kita. Tak peduli dengan rasa lelah letih yang bertamu di pundaknya. Itu semua demi kita. Kita menjadi motivator mereka untuk terus bekerja keras. Dan hasil dari kerja keras itu pun untuk kita. Sudahkah kita mengucap sepatah kata terimakasih? Sepantasnya kita mencintai mereka sama bahkan lebih besar dari cinta mereka kepada kita. Dengan begitu kita dan mereka akan saling memberikan motivasi. Semakin besar cinta kita, semakin kuat tekat kita untuk mengukir senyuman di hati mereka, dan semakin besar peluang kita untuk meraih keberhasilan. Nah, masih inget kana pa kata pak guru agama islam?? “Ridho Allah tergantung dari ridho orang tua”.


Cinta???
Ya ampyuunn..
What’is love? (campur-campur bahasa inggris nggak pa pa kan? Sekalian belajar bahasa inggris. Kalo ada yang salah mohon koreksinya. Nuwun)
Membahas tentang cinta, dalam Al-Qur’an dijelaskan :

..... Adapun orang-orang yang beriman sangat cinta kepada Allah... [2.165]

The biggest love dan cinta hakiki bagi orang yang beriman ialah cinta kepada Allah. Sehingga cinta kepada Allah-lah yang seharusnya menjadi motivator terdasyat.
Cinta kepada Allah, pada intinya ialah taqwa, melaksanakan ajaran-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Semua yang kita lakukan hanya untuk Allah. Mencintai orang tua, istri/suami dan anak harus karena Allah. Semua cinta Anda harus karena Allah dan dalam rangka mencintai Allah. Just because of Allah. Mencintai sesama muslim adalah salah satu ciri orang beriman, sementara pada ayat di atas disebutkan orang yang beriman sangat mencintai Allah. (ciiiee ciee.. malah khotbah nih.)
The conclusion :
Sebagai muslim / muslimah kita mempunyai dua modal besar untuk meraih keberhasilan. Pertama: kemampuan kita untuk berhasil, kedua: motivasi dasyat dan tak terbatas. Tak ada lagi alasan untuk kita ragu dalam meraih keberhasilan. Meskipun gagal, jika motivasi kita adalah cinta kepada Allah, insya Allah keberhasilan yang lebih besar sudah menanti kita, kesuksesan di hari akhir. Raihlah keberhasilan kita mulai hari ini juga, it’s the best time. Fokuskan pikiran kita. Mungkin ada pertanyaan, “ Bagaimana cara untuk memfokuskan pikiran kita?............”
(to be continued)
Source : www.motivasi-islami.com , dengan perubahan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kula aturi absen rumiyin...