Minggu, 29 November 2009

IQ, EQ, dan EQ ???!! Apaan sih?

IQ , EQ , dan SQ

Kecerdasan yang paling utama dimiliki manusia adalah Kecerdasan Intelektual (IQ), Kecerdasan Emosional (EQ), dan Kecerdasan Spiritual (SQ). Berikut penjelasan secara rinci tentang kecerdasan-kecerdasan tersebut.

 Intelligent Quotient ( IQ )
1. Pengertian
Kecerdasan Intelektual atau Inteligensi adalah kemampuan potensial seseorang untuk mempelajari sesuatu dengan menggunakan alat-alat berpikir. Kecerdasan ini ditemukan pada tahun 1912 oleh William Stem yang digunakan sebagai pengukur kualitas seseorang. Kecerdasan ini terletak di otak bagian Cortex (kulit otak ). Kecerdasan ini adalah sebuah kecerdasan yang memberikan kita kemampuan untuk berhitung, beranalogi, berimajinasi, dan memiliki daya kreasi serta inovasi.
Ada dua faktor inteligensi yang terdapat pada seseorang, yaitu :
 General Ability
Kemampuan yang terdapat pada semua individu tapi dengan tingkatan yang berbeda satu sama lainnya.
 Special Ability
Kemampuan yang berkaitan dengan bidang tertentu.

2. Klasifikasi Inteligensi
a). Tes Inteligensi
Untuk mengetahui IQ (Intelligence Quotient) seseorang, dilakukan tes inteligensi. Tes inteligensi menghasilkan IQ. IQ menggambarkan tingkat inteligensi. Cara penentuan IQ adalah berdasar CA (chronological age, usia kronologis) dan MA (mental age, umur mental). MA adalah skor mentah yang diperoleh berdasar tes inteligensi.
b). Inteligensi rata-rata orang
Inteligensi sebagian besar orang tergolong average (rata-rata). Mereka dapat memperoleh penjelasan yang rasional. Dalam keadaan sakit, kecerdasan orang tak dapat berfungsi penuh. Perlu petunjuk yang praktis, tanpa penafsiran yang macam-macam. Banyak yang mempengaruhi intelegensi, antara lain: amnesia (lupa terhadap pengetahuan masa lalu). Orang yang kecelakaan dimungkinkan untuk menurun inteligensinya serta stroke juga mempengaruhi inteligensi seseorang.

 Emotional Quotient ( EQ )
Kecerdasan emosi adalah kapasitas, kemampuan, dan ketrampilan untuk menangkap atau menilai serta mengendalikan emosi diri sendiri, orang lain, dan kelompok. Akan tetapi, definisi akurat kecerdasan emosi masih merupakan rahasia yang belum terungkap dan masih berubah-ubah. Kecerdasan emosi merupakan suatu bangunan yang tersusun atas lima dimensi. Kelima dimensi itu adalah pengetahuan, pengelolaan hubungan, motivasi diri, empati dan pengendalian perasaan atau emosi. Kecerdasan ini di otak berada pada otak belakang manusia. Kecerdasan ini memang tidak mempunyai ukuran pasti seperti IQ, namun kita bisa merasakan kualitas keberadaannya dalam diri seseorang. Oleh karena itu EQ lebih tepat diukur dengan feeling.
Kecerdasan emosi penting untuk menangani situasi yang bermuatan emosi, suatu kondisi yang sering terjadi. Ini barangkali adalah bagian yang paling sulit dalam pengembangan kecerdasan seseorang. Muatan dari emosi negatif serta dampak dari kepercayaan diri, keberanian, dan kejujuran dapat diperoleh denganbaik melalui kecerdasan emosi. Keterampilan mengembangkan dan memanfaatkan kecerdasan emosi akan membentuk seperangkat kemampuan pokok yang mempengaruhi banyak isu bisnis yang vital bagi sensasi individu serta keberhasilan organisasi. Kecerdasan emosi merupakan faktor yang paling jelas mengatur pola kehidupan. Kecerdasan ini penting dalam pengelolaan emosi yang diperlukan untuk dapat membangun pola yang berhasil. Pengembangan kecerdasan emosi sangat penting bagi keberhasilan tingkah laku dan organisasi. Kecerdasan emosi merupakan penentu dalam pembentukan serta keberhasilan hubungan di masyarakat. Kecerdasan ini juga dapat menghilangkan perasaan takut, cemas, dan marah yang menghambat dalam pengendalian emosi.
Kompetensi utama kecerdasan emosi yang membuat seseorang memiliki kepribadian yang utuh adalah sebagai berikut.
1. Kesadaran-diri emosional
seberapa jauh kita mampu mengenali perasaan sendiri.
2. Ekspresi emosional
kemampuan mengekspresikan perasaan dan naluri.
3. Kesadaran akan emosi orang lain
kemampuan mendengarkan, merasakan atau mengintuisikan perasaan orang lain dari kata, bahasa tubuh, maupun petunjuk lain.
4. Kreativitas
berhubungan dengan berbagai sumberdaya non-kognitif yang dapat membantu menyalurkan ide baru, menemukan solusi alternatif dan cara efektif melakukan sesuatu.
5. Kegigihan/fleksibilitas/adaptabilitas
ulet dan tetap berhasrat serta berharap walaupun ada halangan.
6. Hubungan antarpribadi
menciptakan dan mempertahankan hubungan dengan orang-orang yang bersama kita supaya menjadi
realitas yang utuh.
7. Ketidakpuasan konstruktif
kemampuan tetap tenang dan
fokus dengan emosi yang tidak meningkat sekalipun dalam perselisihan.
8. Wawasan/ Optimisme
berpikir positif dan optimistik.
8. Belas kasihan/ empati
kemampuan berempati dan menghargai perasaan orang lain.
9. Intuisi
kemampuan mengenali, mempercayai, dan menggunakan perasaan kuat yang muncul dari dalam, serta respons kognitif lain yang dihasilkan oleh indera, emosi, pikiran, dan tubuh.
10. Kesengajaan
mengatakan apa maksud dan tekad untuk melaksanakan apa yang kita katakan; bersedia tahan terhadap gangguan dan godaan agar dapat bertanggung jawab atas segala tindakan dan sikap.
11. Radius kepercayaan
mempercayai bahwa seseorang itu “baik”, namun tidak juga terlalu mempercayai seseorang.
12. Kekuatan pribadi
yakin dapat menghadapi segala tantangan dan hidup sesuai dengan pilihan.

 Spiritual Quotient ( SQ )
1. Pengertian
Kata spiritual memiliki akar kata spirit yang berarti roh. Kata ini berasal dari bahasa Latin, spiritus, yang berarti napas. Roh bisa diartikan sebagai energi kehidupan, yang membuat manusia dapat hidup, bernapas dan bergerak. Spiritual berarti pula segala sesuatu di luar fisik, termasuk pikiran, perasaan, dan karakter kita.
Kecerdasan spiritual berarti kemampuan seseorang untuk dapat mengenal dan memahami diri seseorang sepenuhnya sebagai makhluk spiritual maupun sebagai bagian dari alam semesta. Dengan memiliki kecerdasan spiritual berarti bisa memahami sepenuhnya makna dan hakikat kehidupan yang kita jalani dan ke manakah kita akan pergi.
Kecerdasan spiritual diyakini sebagai kecerdasan yang paling utama dibandingkan dengan berbagai jenis kecerdasan yang lain. Kecerdasan Spiritual (SQ) adalah Kecerdasan untuk menghadapi persoalan makna atau value, yaitu Kecerdasan untuk menempatkan perilaku dan hidup kita dalam konteks makna yang lebih luas dan kaya, kecerdasan untuk menilai bahwa tindakan atau jalan hidup seseorang lebih bermakna dibandingkan dengan yang lain.
Kecerdasan spiritual adalah kemampuan untuk memberi makna ibadah terhadap setiap perilaku dan kegiatan, melalui langkah-langkah dan pemikiran yang bersifat fitrah, menuju manusia yang seutuhnya (hanif) dan memiliki pola pemikiran tauhidi (integralistik), serta berprinsip “hanya karena Allah”. Kecerdasan spiritual melintasi batas agama (religion). Meski demikian, pemaknaan yang mendalam dan lurus terhadap agama yang dianut akan menjadi landasan yang kuat bagi tumbuh dan berkembangnya suara hati dalam diri manusia.
2. Ciri-ciri SQ Tinggi
Zohar dan Marshall memberikan gambaran bagaimana tanda-tanda orang yang memiliki SQ tinggi, yaitu :
a) Kemampuan bersikap fleksibel (adaptif secara spontan dan aktif).
b) Tingkat kesadaran yang tinggi.
c) Kemampuan menghadapi dan memanfaatkan penderitaan.
d) Kemampuan untuk menghadapi dan melampaui rasa takut.
e) Kualitas hidup yang diilhami oleh visi dan nilai-nilai.
f) Keengganan untuk menyebabkan kerugian yang tidak perlu.
g) Kecenderungan untuk melihat keterkaitan antara berbagai hal (berpandangan holistik).
h) Kecenderungan nyata untuk bertanya: “mengapa?” atau “bagaimana jika?” untuk mencari jawaban yang mendasar
i) Pemimpin yang penuh pengabdian dan bertanggungjawab.
j) Kemampuan menghayati keberadaan Tuhan.
k) Memahami diri secara utuh dalam dimensi ruang dan waktu
l) Memahami hakekat di balik realitas.
m) Menemukan hakikat diri
n) Tidak terkungkung egosentrisme.
o) Memiliki rasa cinta.
p) Memiliki kepekaan batin.
q) Mencapai pengalaman spiritual: kesatuan segala wujud, mengalami realitas non-material (dunia gaib).


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kula aturi absen rumiyin...