Kamis, 18 Juni 2009

kata jamand semut

kata jamand semut.

Dua jam aku berdiri,
bukan tuk melatih betisku,
Dua jam aku berdiri,
bukan tuk mengikuti aba-aba pemimpin upacara,
Dua jam aku berdiri,
bukan tuk mendengarkan ocehan DPT,
Dua jam aku berdiri,
bukan tuk mengganti PR yang tertinggal.

Jarum jam, bagiku bukan,
itu kalender.
Unik memang.
Perhitungan yang memusingkan,
layaknya pemusing pembuat arum manis.
Maaf, Pak Guru, Bu Guru.
Bukan waktu ulangan,kan?
Sungging.

Enam puluh,
nomor punggung si menik.
Tak hanya itu.
Dua belas,
ukuran sandal si wulan.
Tiga enam nol nol,
empat digit nomor telpon dektika.
Satu,
angka yang dibuat oleh si jamil yang sok tau.
Bagiku mereka semua adalah sama.
Sama.
Bagiku.

Semut kecil yang merambatiku
terkadang membuatku gelisah.
Hentakkan kakiku!
Serasa inginku berlari,
mendengar bisikan semut-semut.
Biarkan mereka!
Sesekali ku tancapkan kata itu di nadiku.
Sesekali pula kuusir kata itu dari sana.
Entahlah.

Jam di tangan berteriak-teriak,
"Hai!"
Hanya kulirik. Cuek.
Ternyata dia bersekongkol dengan semut-semut itu.
"Hai manusia! Tidakkah kau dengar?"
Akukah yang kau maksud?
"Lantas siapa lagi?"
Hm.
"Apakah kau suka dengan seorang pencuri?"
Tidak.
"Apa yang akan kau lakukan jika kau melihatnya mencuri?"
Apa yang dia curi?
"Sebagian darimu! Apa yang akan kau lakukan?"
Memukulinya.
"Hanya itu?"
Tidak. Membunuhnya. Mungkin.
"Lantas! Mengapa sampai kini kau belum lakukan itu?"
???

Otakku memang tak seencer milikmu.
Tapi aku telah menemukannya.
Pencuri itu.
Dia bukan kau.
bukan "something" yang membuatku berdiri selama dua jam.
Bukan itu.
Dia,
adalah aku.

Aku adalah pencuri.
Pencuri terbesar di dunia ini.
Pencuri tanpa belas kasihan.
Tanpa perikemanusiaan.
Apa yang aku curi???
Ruang, waktu, kesempatan, kesehatan, , tempat, dll.....
Bagaimana bisa?
Aku telah menyia-nyiakan semua itu.
Semua yang tak kan pernah dapat kembali lagi.
Kubiarkan diriku melewatkan semuanya,
sementara aku hanya berdiri.
Berdiri selama dua jam,
Dua jam yang dalam rumusku adalah dua tahun.
Ya,
2 = 2

Jadi,
aku harus membunuhku.
Dengan mata pisau yang tajam,
kugores dalam dalam nadiku,
memasukkan new vocab,
Lanjutkan hidup!!

"Manusia memang aneh"
kata jamand semut

1 komentar:

Kula aturi absen rumiyin...