Dia adalah teman seangkatanku, tidak lain dan tidak bukan juga dia adalah kakak kelasku saat aku masih duduk di bangku SMP (gara-gara ngAksel di SMA, jadinya kami lulus SMA bareng). Hmmm.... dia pintar sekali untuk urusan (semuanya) tentang jurusan kuliahku ini. Hebat sekali. Dulu sewaktu SMP aku mengenal kebisaannya ya sebatas bisa nari, ternyata setelah tiga tahun tak ada kabar dia menjadi sosok yang menakjubkan (bagiku). Mulai dari nari, pranatacara (MC jawa), sesorah, nembang macapat, bla bla bla....banyak banget. Huhm...
Dulu aku sempat nangis ditrima di jurusan ini. Namun bapakku mengusap lembut kepalaku, beliau menceritakan semua keinginannya terhadapku. Tentang gambaran situasi masa depan. Dan akhirnya, aku luluh juga, menerima dengan (ikhlas) lapang dada, (tentunya setelah mencoba mendaftar lagi dan ternyata tidak bisa mendaftar gara-gara waktu tesnya bertepatan dengan tes ESQ 165. Ya...begitulah. Hehe). Aku tak lagi berpikiran bahwa jurusanku jadul, kuno, ndesa, elik, nggak bergengse, bla bla bla. Aku nggak malu lagi dengan statusku ini. Biarlah orang berkata apa. Aku tak akan membisu lagi ketika ditanya, "Kuliah di jurusan apa?" seperti awal-awal aku kuliah dulu. Aku akan dengan senang hati menceritakan tentang kuliahku... Aku akan membuat orang-orang tertarik. Aku akan berusaha semaksimal mungkin mengaplikasikan perkuliahanku di masyarakat!!!
Kini aku sudah menduduki bangku semester tiga (Bukan maba lagi deh...hiks.) Berarti sudah setahun aku berteman dengan si dia. Dia lah yang kujadikan pacuanku, kujadikan motivatorku. Aku (adik kelasnya dulu) nyatanya sekarang bisa kuliah bareng, berarti aku juga harus bisa mendapat IPK yang setidaknya samadengannya atau bahkan lebih baik dari dia (si Master of Java). Haha....ngimpi kalee...! Alhamdulillah, IP semester satu aku 0,01 dibawahnya, namun dii semester dua aku 0,002 diatasnya. Yah....di semester pendek jauh banget..... (aku berkilo-kilometer dibawahnya. Huhu). Tak apalah, yang penting masih dalam koridor CumLaude. Hmm. Dan...kisah kejar-kejaran nilai ini ternyata membuatku jatuh cinta dengan jurusanku sendiri. Melalaui dia, aku belajar. Belajar tentang perkuliahan dan juga tentang etika kejawaan. Tentang bagaimana aku (sebagai perempuan jawa)harus bersikap. Tentang bagaimana sopan santun khas jawa di masyarakat. Dan Alhamdulillah, dari dia juga aku kemarin sukses menjadi pranatacara di acara Syawalan Trah Keluarga Besar simbahku (bayangkan, aku yang tak pernah berbicara di depan umum, tiba-tiba bisa berbicara dengan bahasa jawa huaaaaluuuusss di hadapan dua ratusan orang. Subhanallah). Acungan jempol (empat jempol sekalian) deh buat dia. Karena dia, aku dapat tertawa ceria setiap kali mudik dan menceritakan tentang dia dan perkuliahanku kepada bapak, mamak, mas, adik2ku. Mereka senang melihatku senang. Ya Allah...terimakasih, Engkau telah mengirimkan si dia sebagai temanku yang membantuku berbakti kepada orang tua dan menjadi perempuan jawa yang lebih baik. Matur nuwun.....Allah.. (^_^)
Oh ya, satu lagi. Dia sudah tau tentang skoliosisku. Dan tak pernah memandangku seperti orang 'kekurangan'. Ya, menerima aku apa adanya aku.
Untuk dia, teman baikku... Trimakasih, aku tak malu lagi untuk mengatakan bahwa AKU ADALAH MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA JAWA!!!
<
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Kula aturi absen rumiyin...