Selasa, 04 Agustus 2009

Yang mencengangkan bagiku...!!!

Subhanallah...
Ternyata aku salah. Kukira prodi ku (pendidikan bahasa jawa) merupakan prodi yang so what gitu loh, ndeso, jelek, ga' keren, whatever lah kata orang-orang yang ngetawain jurusan ku itu. Tapiiiii....... aku amat sangat bersyukur kepada Allah, bahkan ketika membaca berita ini, aku ngrasa aku beruntung banget... Hiks. Hiks. Hiks..
Ini berita nya.... aku ambil dari website uny.



ANIMO MASUK PENDIDIKAN BAHASA JAWA UNY MELONJAK
[ Website - 03 Jul 2009]


SNMPTN yang melalui loket UNY, untuk tahun ini animo untuk masuk Jurusan Pendidikan Bahasa Jawa menempati urutan teratas yaitu 3.380 peserta dengan rincian
yang memilih sebagai pilihan pertama 1.406 orang, pilihan II 1639, dan pilihan III 335 orang. Kemudian diikuti oleh PGSD 1.547 orang dengan rincian pil I 1.108, pil II 376, pil III 63. Prodi lain yang terbanyak animonya antara lain Pendidikan Teknik Informatika 663 orang, Pendidikan Bahasa Inggris 606 orang, PJKR 563 orang, dan Pendidikan Matematika 551 orang.
Dekan FBS, Prof. Dr. Zamzani, mengatakan, dalam tiga hingga empat tahun belakangan animo camaba untuk mendaftar ke jurusan tersebut meningkat drastis. Tahun lalu animo lebih dari 1.000 pendaftar, sehingga peningkatannya beberapa kali lipat.
”Kebijakan pemprov DIY terkait diwajibkannya pembelajaran Bahasa Jawa melalui kurikulum lokal di jenjang SD hingga SMA membuat animo masyarakat untuk masuk jurusan tersebut melonjak,” tuturnya usai meninjau SNMPTN Rabu (1/7).
Lebih lanjut dikatakan, masih kurangnya guru Bahasa Jawa serta digulirkannya kebijakan pemerintah untuk mewajibkan pembelajaran Bahasa Jawa membuat lulusan SMA banyak yang berminat untuk menjadi guru Bahasa Jawa.
Sementara itu dosen Pendidikan Bahasa Jawa Sutrisna Wibawa, M.Pd., mengatakan jika dilihat dari standar rasio dosen dan mahasiswa untuk jurusan ilmu-ilmu sosial termasuk jurusan-jurusan di FBS yaitu 1:30. Jumlah dosen di Pendidikan Bahasa Jawa relatif sudah memenuhi. Hanya jumlahnya perlu ditambah. Selain itu fasilitas untuk jurusan tersebut juga perlu ditambah.
PR II UNY ini mengharapkan, para mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Jawa dapat mengembangkan profesinya bukan hanya sebagai guru, tetapi bisa menjadi pranata adicara, peneliti, dan lainnya. Pengembangan profesi lulusan Bahasa Jawa di bidang wisata, kerajinan. Kami juga membekali mahasiswa dengan kemampuan wirausaha untuk bekal kedepan.(wit)

Ya Allah... Betapa Maha Pengasih lagi Maha Penyayang Engkau memberiku nikmat yang begitu banyak.

Akhirnya Namaku Tercantum juga...

PANITIA LOKAL : 46 - YOGYAKARTA
NO PESERTA NAMA KODE PRODI

3094601597 GHIS NGGAR DWI A 462361
3094601599 NURUL SETYONO 482133
3094601610 NOVIA WULANDARI 462294
3094601612 AHMAD NUR SODIK 462012
3094601615 DITA FEBRI HANDANI 462242
3094601617 RINDA PUTRI M 462361
3094601621 ANDHI VEMBRIANTO 412013
3094601622 DIDIT SUSETYO P 461092
3094601627 TRI W KHUSNIYAH 431102
3094601635 ARINTO SURYA P 421012
3094601640 RIZAL IZMI KSW 462086
3094601642 BETTY WAHYUNINGTYAS 462042
3094601644 MUTAYASAROH 462315
3094601645 TRI NAFAN ANDIKO 422363
3094601649 RAMADANNY FITRIANTO 731124
3094601651 ELLENA KUSTIYATI S 422141
3094601658 LUSI SUSILOWATI 462331
3094601661 ELISABETH FRISCA Y 411152
3094601665 WAHYU FEBRIASTUTI 411182
3094601667 AGNES CHRISTYATI 462242
3094601668 SRININGSIH 461024
3094601671 HARNA MONITASARI 422363
3094601672 YOSSIE YUNITA A 331124
3094601676 HAMDAN ROZAK A 482052
3094601679 NENSI SAFITA N D 461016
3094601680 SARTONO 462034
3094601684 HANI PRIMA RASYDTA 421115
3094601693 ASNA WAHIDA A 441111
3094601695 ARI FENDIANTO 481101
3094601696 IRFAN HUSNI FUADI 482052
3094601701 ROHMAT KHARIS A 422363
3094601705 YONNY ACHMAD SAPUTRO 442105
3094601706 FUAD ADI CANDRA 462101
3094601707 RIZQI UTAMI 481101
3094601711 SHOFIYATUN H 422014

Halaman 88 dari 92


Akhirnya namaku tercantum juga. Yap, setelah ditolak lewat jalur “SM UNY gelombang I” akhirnya aku diterima lewat jalur SNMPTN. Gini ceritanya :

Dua malam sebelum tanggal 1 Agustus, aku mimpi menerima sepucuk kertas yang bertuliskan namaku dan keterangan bahwa aku tidak diterima. Entah itu pengumuman apa aku ngga’ tau. Yang pasti mimpi itu ngebuat aku semakin pesimis untuk diterima di UNY. Secara aku berkutat dengan pelajaran di SMA Cuma 2 taun, materinya banyak yang belom mateng, yang diajarkan Cuma materi yang essensial aja, pengembangannya terserah kita, padahal aku termasuk dalam gokongan orang-orang yang sulit berkembang dengan sendirinya (halaaaahhh…). Tambah lagi, peserta SNMPTN berjubel berapa puluh ribu, atau bahkan ratus ribu lulusan SMA/SMK dari seluruh pelosok negeri ini. Itu membuat suatu tanda tanya besar di jidatku, apa mungkin aku bisa lolos??? Yap, di keluargaku nggak ada yang mengira kalo aku bakalan kuliah di Universitas Negeri, that’s all, semua udah tau seperti apa sejarah raporku saat SMA, seperti apa jungkir baliknya aku hanya untuk mendapat nilai 6,975.

Tanggal 31, bagiku hari itu terasa amat sangat lambat sekali, sejak pagi aku gelisah ga’ karuan. Aku coba mengalihkan kegelisahan itu dengan kerja bakti di rumah, main main ma adikku+adik sepupu+anak tetangga. Walhasil, sama aja, aku tetep resah dan gelisah menunggu disini disudut sekolah tempat yang kau janjkan (eeeeeeits…… kok malah nyanyi!!!). Sehabis sholat isya’ aku berdoa, minta dilapangkan hati untuk bisa menerima apapun yang terjadi nanti. Rencana awal, mala mini aku nggak bakalan tidur sebelum online liat pengumuman. Tapiiiiiiiiiiiiii, dasar kebo, aku ketiduran juga. Bangun sekitar jam sepuluh malem. Bingung mau ngapain. Nunggu jam dubelas malem tu nggak enak banget, palagi mata ngantuk, ati dag dig dug nggak karuan. Yap, ad aide, aku nonton tipi. Dan, horeeeeeeeeeeeee….. ada someone di tipi yang ngebuat aku bangun dari kengantukanku (ealah,, basane aneh), tataraaaaaa…. Dia adlah Joe Sandy. Heheheheheee. Aku pun bisa ketawa ketika liat permainanya yang agak wagu tapi menarik, nggak jadi ngantuk deh…

OnLine. Sempat ngebuat aku emosi, website SNMPTN ga’ bisa dibuka, udah puluhan kali aku coba. Huh..Sekitar jam satu, tiba-tiba aku dapat ide brilian, aku buka website nya harian KOMPAS. Setelah tiga kali gagal, akhirnya aku berhasil menemukannya. Mataku jelalatan mencari nomor pesertaku dan namaku, 1612, 1615, 1617…. Katakan ALHAMDULILAHIRABIL’ALAMIN…. Teriakanku ngebuat seisi rumah terbangun, aku langsung sujud syukur, bapak mamak dan masku yang sedari tadi di sampingku juga langsung sujud syukur. Mbah kakung, mbah putri, dan adikku yang udah bobok juga ikut-ikutan bangun + nimbrung disampingku. Bapak ngelus kepalaku (wow…. Aku pun nggak inget kapan terakhir kali bapak ngelus kepalaku, mungkin pas aku masih TK. Heehe. Bapak juga nggak nyangka kalo aku bakal ditrima. Secara bapak nggak punya firasat apa apa, mamak juga gitu.). Entah aku ditrima di prodi apa, yang penting aku bersyukur dulu. Dan, aku liat kode prodi ku : 462361. Di buku panduan SNMPTN kode prodi itu adlah kode untuk prodi Pendididkan Bahasa Jawa. What????? Bahasa Jawa. Oke… “Ra pa pa, malah gedhe peluang kerjane, wong saiki guru basa jawa ki akeh dibutuhke.” Bapak bilang gitu. Yo’a.. Aku ngerti, ini yang terbaik buat aku + keluargaku + nusa + bangsa + agama. (amiiiiiinnn).

Cita-citaku….
Flashback ke masa lalu (hahaa. Kaya’ udah lama gitu.) pas zaman SD aku kepengen jadi guru, trus zaman SMP kepengen sekolah psikologi, trus zaman SMA kpengen jadi dokter, trus ganti jadi perawat, trus ganti lagi apoteker, trus ganti lagi jadi arsitek. Dan semua itu sirna ketika otakku dipacu untuk berpikir lebih dewasa melihat ke depan, seperti apa aku kelak, seperti apa kerjaku kelak, dimana kesuksesanku. Aku mulai merenung, semua cita-citaku sejak kecil hingga saat ini aku tulis di secari kertas. Aku pikirkan satu per satu.
Guru . Kata bapak (bapakku seorang guru), guru itu pekerjaan yang mulia (nggak baik tuh memuliakan diri sendiri. Hagagagaa). Tiap hari ngajar di sekolah, ketemu murid murid, bikin seneng, bisa saling berbagi pengalaman, brangkat jam 7 pulang jam 2, nggak ada istilah lembur (kadang ada juga pas ada kegiatan sekolah), etc..

Psikolog??? Hahehoo… itu mah cuma wujud dari rasa penasaranku mengenai hidupku, jiwaku, dan perkembangan diriku yang agak-agak tersendat. Hagagagagag. Aku pun nggak tau seperti apa kerja seorang psikolog. Psikolog anak seperti Kak Seto, ato psikiatri yang ngurus penghuni rumah sakit jiwa? Hehee… Ga’ deh, makasih.

Dokter. Mulia sih. Tapi super sibuk. Tiap hari duapuluhempat jam harus siap siaga, kalo buka praktek dirumah sih ga’ masalah, tapi kalo kerja di rumahsakit, palag dokter spesialis seorang diri, bakalan sedikit banget waktu luang untuk berkumpul sama keluarga di rumah. Gedhe sih bayarnya, tapi gimana dengan keluarga yang Cuma dikasih uang tanpa dikasih kasihsayang, gimana dengan suami yang kesepian, gimana dengan anak-anak yang terlantar?? Baby sitter?? Ga’ deh, aku takutnya ntar anak-anak bakaln lengket ma baby sitter + ga’ kenal ma ibunya sendiri. Gitu. Tambah lagi, sekolah dokter harus punya otak yang super hebat + dompet yang super tebaaaalllll. So, kata “Dokter” kucoret dari daftar. Say good bye…

Perawat. Ga’ jauh dari dokter. Agak sibuk juga, walaupun ada jadwal piket. Aku bercermin dari tanteku, dia seorang perawat, tapi itu dulu, sekarang udah ga’ kerja itu lagi. Sejak beliau nikah ma pamanku, dan punya baby kecil. Pamanku kurang suka ketika tanteku sibuk di rumahsakit dan si baby kecil kurang perhatian. Udah ada baby sitter, tapi kemudian mereka bepikir, gimana kelak perkembangan si babay kecil? Mungkinkah bisa sepertti anak-anak lain yang begitu lengket dengan mamanya. So, tante menanggalkan seragam putih-putih perawat. Cukup paman saja yang kerja di sebuah pabrik onderdil mobil. (Berkat pamanku itu, sekarang di sepedaku tertera tulisa “INOVVA KIJANG”. Kebalik ya?? Maklum, biar ga’ ada istilah royalty. Hagagagagag). So, say good bye to nurse..

Apoteker. Kerja di tumpukan obat di apotek. Cita-cita itu muncul ketika aku sering bolak-balik rumah sakit dan apotek, ketika aku masih terapi dan ketika mamakku ngelahirin adikku. Kaya’ nya asik tuh gobrak abrik obat-obat buat cari obat yang sesuai dengan resp dokter. Palagi tulisan doter di kertas resep itu unik, ada tantangn tersendiri buat mecahin masalah (mengeja tulisan dokter). Hegegegee. But,, bekalku ga’ cukup untuk bisa lolos seleksi sekolah farmasi. So, don’t be muluk-muluk deh…

Arsitek. Yes yes yes… Aku emang suka corat coret kertas, ngambar gamba yang aneh-aneh menggunakan penggaris, kalo lagi mood yang hasilny lumayan bis ambentuk bangunan yang aneh tapi kalo ga’ mood ya acak-acakkan aja gitu. Woaaaa… Setelah kutau ternyata lulusan arsitek tu belum tentu kerja dengan pensil dan kertas (ato apa lah sebutan ngetren anak arsitek buat peralatan mereka), Cuma mereka-mereka yang ahli yang bertugas membuat desain. Yang lain bergabung dengan anak-anak sipil kerja di lapangan. Ngitung jumlah keperluan buat mbangun suatu bangunan, angkat kayu, batu, pasir, naik genting, ngaduk semen, etc… What?? I am a girl gitu…. My body is smaaaallllllll, I am thin and short, and I am is a skolioser. So, I want to say good bye……...

Yaaaah, setelah berpikir sejuta kali (lebai…!!), ada sedikit petuah dari orang-orang sekitarku. Guru. Itu jadi pilihan terakhirku (juga pilihan pertamaku sewaktu SD). Peluang kerja seorang guru saat ini smakin menjanjikan. Terlebih guru Sekolah Dasar, guru Bahasa Jawa, dan guru TKPAUD.
Guru SD, merupakan guru kelas, brangkat jam 7 pulang jam 1 ato tergantung kelas yang diampu. Kerja 6hari dalam seminggu, jadi mudah untuk sertifikasi dan naik pangkat, otomatis mudah naik gaji. Guru Bahasa Jawa, saat ini pemerintah sedang gencar-genjarnya mencanangkan keputusan untuk mengikut sertakan mata pelajaran Bahasa Jawa dalam jadwal pelajaran sekolah dasar hingga sekolah menengah. Realitanya, guru Bahasa Jawa semakin sulit ditemui, banyak yang udah pensiun, nggak ada penerusnya. Sebagai contoh, di salah satu sekolah di daerahku, guru pelajaran kerawitan nyambi ngajar bahasa jawa, ya masih mending tuh masih ada hubungannya, apa jadinya kalo guru bahasa inggri s nyambi ngajar bahasa jawa?? Hagagagag. Guru PAUD, selain bahasa jawa pemerintah juga genjar mencanagkan peraturan adanya PAUD disetiap Pelosi=ok desa maupun kota. Kewajiban untuk anak-anak mengikuti pengajaran PAUD sebelum menmasuki taman kanak-kanak, disebut juga pra-TK. Jika dihitumg, di kulon progo ada 12 ato 13 kecamatan, setiap kecamatan rata-rata 7 desa, nah… setiap desa harus mempunya minimal dua sekolah PAUD (disebut juga KB = Kelompok Belajar), dengan setiap KB minimal ada dua pengasuh, dan untuk saat ini pengasuh PAUD merupakan ibu rumah tangga yang mau meluangkan waktunya untuk mengasuh anak-anak tetangga, da sebagian besar dari mereka juga nyambi sekolah PAUD, belum ada pengasuh lulusan sarjana PAUD. Tik tak tik tak… Brapa jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan untuk setiap kabupaten???? Silahkan Anda hitung sendiri. Hehee.

Aku suka pelajaran biologi, sebagai pelarianku dari cita-cita dokter, aku isikan prodi Pendidikan Biologi di kolom pertama saat mengikuti SM gelombang I kemarin. Dorongan orang tua mengajakku untuk menuliskan Pendidikan Guru Sekolah Dasar di kolom prodi kedua. Dan dorongan orang tua serta kesukaanku dengan dunia anak-anak membuat aku berani menuliskan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini di kolom ketiga. Dan hasilnya… Tataraaaaaa…… Rinda Putri M Tidak Lulus Seleksi. Mengharukan…. (apanya yang mengharukan coba????)

Karena terlanjur cinta dengan UNY, aku putuskan mengikuti jalur SNMPTN.

Setelah mendengar berita dari pak ****** (karyawan UNY yang merupakan bapak dari salah satu temenku), beliau bilang bahwa untuk prodi PGSD dan PG PAUD tahun ini menduduki peringkat teratas paling banyak peminatnya. Beeeeeeehhhh….. Kukira Cuma aku yang punya pemikiran itu, tapi ternyata aku salah,, diluar sana juga banyak yang sepertiku. Dan… Tak ku pungkiri, itu masuk akal jika aku tidak lolos. Secara aku adalah anak IPA yang berniat melarikan diri ke IPS, PGSD dan PG PAUD dan Bahasa Jawa termasuk golongan program IPS. Dan, semasa SMA aku yang dijejali teori-teori fisika kimia biologi ini harus mengerjakan soal-sal Ekonomi Sosiologi Geografi, melawan anak-anak IPS yang memang sudah terbiasa dengan soal itu. Alhasil,, ya gitu lah…

SNMPTN. Memberiku secercah cahaya sebagai penunjuk jalanku ke UNY. Tiga prodi yang kuambil : Pendidikan IPA, PGSD, Pendidikan Bahasa Jawa. (cerita saat mengikuti ujian SNMPTN udah ada di postingan awal dengan judul “Auw Auw Auw”.). Dengan ijin Allah, aku diterima di Fakultas Bahasa dan Seni, prodi Pendidikan Bahasa Jawa. Itu jalan yang sudah Allha pilihkan untukku. Penuh rasa syukur kehadirat Allah. Semoga ke depan nanti aku bisa ngejalanin semuanya dengan baik dan ikhlas. Dan ilmu yang akan ku peroleh kelak bisa berguna bagi semua. Amin. Amin. Amin.